Jumat, 28 Desember 2012

Sibolangit In Memories

Aku tak pernah menyangka, sepenggal waktu yang dihabiskan dalam kebersamaan nyatanya begitu mengabdi dalam ingatan. Tak pantas rasanya segenap rasa yang memenuhi memori ingatanku hanya kudiamkan saja, tanpa celoteh bisu dalam tarian aksara.

 Selasa 25 Desember 2012

Awal yang tak kuduga, bahwa menjejaki ranah Sibolangit menjadi catatan kisah yang tak terlupa. Menyenangkan, mengesankan, sekaligus mengharukan. Bagaimana tidak, di sini ukhuwah itu begitu terasa. Games yang menjadi ajang atraksi segalam macam menjadi fenomena yang sungguh tak terbenamkan dalam ingatan. Kebersamaan yang terukir di Bukit Perkemahan Sibolangit telah berlalu tiga hari yang lalu, namun celoteh-celoteh seputar kejadian-kejadian seru di sana nyatanya tak jua mampu ditenggelamkan dari ingatan oleh semua pihak yang merangkum kisah itu bersama.

Jumat, 02 November 2012

Ketika Lukisan Cinta Tersapu Dusta


Oleh. Nurlaili  Sembiring

            Masih terpatri dalam ingatan bagaimana dia hampir saja memusnahkan kebahagiaanku. Hampir saja ia membuat hidupku hancur berkeping-keping. Sebab apa? Cinta. Mengapa bisa cinta memusnahkan kebahagiaan dan menghancurkan hidup? Sebab cinta tak berlandaskan atas naungan cintaNya.
           Di bangku perkuliahan, kurasakan kembali getar-getar cinta menyanding kalbu setelah patah hati pada cinta pertama semasa Aliyah dulu. Kali ini, tentu saja cinta itu mencapai puncak harap menuju jenjang pelaminan. Ya…kuharap dialah lelakiku yang namanya tertulis di lauful mahfuzNya. Senyumannya begitu bersahaja hingga membuatku jatuh hati. Namun sayang, lambat laun kuketahui senyum itu bukanlah untukku dan bukan milikku.
        Namun melupakan seseorang yang menempati istana hati tentu bukanlah hal mudah. Bayang wajahnya masih saja menghampiriku dalam angan tiada pasti. Rasa yang tersemat di hati begitu dahsyat sampai membawa anganku melambung tinggi demi untuk bersamanya. Angan yang sejak dulu hingga sekarang masih menghiasi hatiku demi sekeping hati yang kuharap akan menjadi imamku kelak. Ada sejumput kerinduan yang masih terus mengalir deras di hati. Hanya mampu menanti jawaban pasti dariNya. Karena sesungguhnya Dialah Maha Mengetahui atas harap pada sebuah nama yang telah terpahat di hatiku.

Senin, 29 Oktober 2012

Terhimpit Kesulitan


Terkadang kesedihan tak bisa aku bendung. Saat hidupku dihimpit kesulitan yang tak mampu aku redam. Aku tahu setiap persolaan pasti ada jalan keluarnya. Namun aku jua tak mampu diburu dengan permohonan begini begitu yang semakin membuat dadaku kian sesak. Aku bisa saja meluangkan waktu yang ada untuk sebuah perjumpaan yang sangat penting. Namun suatu hal masih saja menjadi persoalan utama. Dan aku tak punya daya untuk membuat keputusan yang nantinya akan semakin merobek hati. Keputusan yang sudah pasti akan melukai jiwaku sendiri dan juga mempersulitku pada keadaan.
            Ah… aku lelah dengan semua keadaan ini. Banyak tuntutan yang mengharuskanku berkutat dengan berbagai urusan penting. Namun suatu hal yang tak mampu kujelaskan secara rinci masih saja menjadi penghadang utama. Entah sampai kapan aku terbebani dengan persoalan ini. Aku ingin segera berlari daeri persoalan ini. Aku ingin tak lagi terjerat oleh permasalahan yang itu–itu saja.

            Aku ingin keluar dari segala yang menyesakkan dada.

Masih di Sini

Aku masih di sini...
di ruang penantian dalam batas waktu yang tak terdeteksi
Menanti kepastianNya yang 'kan menautkan hatiku dan hatinya
Entah itu siapa, entah dimana
Namun aku yakin kehadirannya akan mewujud nyata, kelak
Saat waktu tak lagi menjadi sekat dalam sebuah perjumpaan
Saat masa tak lagi menjadi jeda dalam sebuah sua
Aku akan tetap di sini
berteman do'a, yang diiringi ikhtiar dan tawakkal
Aku....akan tetap menunggumu
Sampai kau menjemputku menuju mahligai cinta yang suci

Rabu, 24 Oktober 2012

Rekam Jejak


Oleh. Nurlaili Sembiring

Rekam jejak tentangmu tak pernah sirna
Meski ruang tak lagi satukan hati kita
Agaknya semua telah berlalu
Tertelan masa yang terus melaju

Kini,aku berteman rindu
Dalam resah yang kian melagu
Menyanyikan lagu sendu
Dalam derai tawa yangbeku

Rekam jejak tentangmu tak pernah punah
Kenangan pun menyapa gelisah
Sosokmu masih saja melamunkan gundah
Menanti kepastian dalam desah

Selasa, 23 Oktober 2012

Berkah Menyantuni Anak Yatim

Bukanlah kebahagiaan yang membuat kita bersyukur, tetapi rasa syukur itulah yang akan membuat kita bahagia.

Selalu ada keharuan setiap kali membincang Anak Yatim. Tak pernah  habis cerita yang mengundang air mata dalam setiap kisah yang terurai. Sebab anak yatim adalah sekelompok insan yang patut menjadi perhatian banyak orang. Mereka juga berhak mendapatkan apa yang termiliki oleh orang-orang di luar sana yang bisa mendapatkan apa yang mereka mau dengan mudahnya. Tetapi tidak untuk anak yatim.  Aku jadi terkenang akan dua sosok abang beradik Heru dan Firza yang terpaksa kehilangan sosok bergelar Ayah di kehidupannya. 

Tepat tanggal 29 Mei 2012 ba’da Dzuhur, Ayah dari abang beradik itu kembali dalam pelukan Sang Maha Cinta. Tak ada lagi dekap hangat dari seseorang yang selama ini menjadi tulang punggung di rumah mungil mereka. Tak ada lagi tawa renyah yang selama ini membaluti hari-hari mereka. Tak ada lagi senda gurau yang terbingkai dalam kebersamaan. Semua berlalu seiring kebersamaan yang tak lagi terdekap. 

Pilu hati ini setiap kali terkenang akan kedua bocah yang masih belia ini. Ditambah lagi mereka jauh dari ibunya. Perceraian di antara kedua orang tuanya menjadi sekat pemisah yang tak lagi menyatukan. Bocah abang beradik ini pun terpisah oleh jarak, ruang dan waktu. Sang abang memilih tinggal bersama nenek dari almarhum ayahnya, sedangkan sang adik tinggal bersama nenek dan kakek dari ibunya. Sedangkan ibunya tinggal bersama suami barunya di Pekanbaru, demi mencari penghidupan yang lebih layak di kota perantauan. 

Senin, 22 Oktober 2012

[Event Nulis dalam Rangka Milad Nurlaili Sembiring]_Tema Jalan Cinta yang Menemukan Cinta.

 Secercah harap menabur ruang jiwa
Menatap masa dalam serpihan tanya
Haruskah melaju tanpa kata?
Meski  pahit selimuti bahagia
Inilah jalan cinta yang menemukan cinta

Cinta, sebuah kata sederhana namun menyimpan berjuta makna. Sukar tertuangkan dalam tulisan pun terasa kelu berucap dalam lisan. Pahit manis tentu menjadi hal yang tak mampu terelakkan dari sebuah kata bernama CINTA.

Duhai temans, masih ingat dengan event yang saya adakan tahun lalu dalam rangka milad saya? Nah…kini saya kembali lagi mengadakan event yang sama namun dengan tema yang berbeda, dan tentu hadiah juga lebih menarik.

Nah kali ini saya mengajak teman-teman yang mencintai dunia tulis menulis untuk turut menyumbangkan naskah terbaiknya dengan tema “Jalan Cinta Yang Menemukan CINTA”
Tema yang menggambarkan kreatifitas, semangat, dan optimisme seseorang yang memiliki hobby menulis untuk berjuang meraih eksistensi diri.  Seberapa besar rasa cinta Anda pada dunia literasi, seberapa semangatnya Anda demi meraih gelar PENULIS. Perjuangan dan pengorbanan seperti apa yang telah dan akan anda lalui demi meraih impian Anda. Tuangkan kisah Anda dalam tulisan agar dapat menginspirasi orang lain untuk mewujudkan impian mereka. Marilah berbagi kisah yang mampu melahirkan semangat generasi penulis yang berkualitas.
Ketentuan:
  1. Peserta adalah Warga Negara Indonesia (baik yang tinggal di Indonesia maupun luar negeri)
  2. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik & benar. 
  3. Cerita berupa curhat yang mengalir dengan bahasa yang literer (indah)
  4. Naskah harus karya asli, bukan terjemahan atau plagiat & isi naskah tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. 
  5.  Tema : Jalan Cinta Yang Menemukan Cinta
  6. Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak, elektronik maupun online dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara lain. 
  7.  Naskah diketik di kertas  A4,  Times New Roman 12 , 1,5 spasi, maksimal 6 halaman
  8.  Di akhir naskah, tuliskan biodata berbentuk narasi maksimal 80 kata + Foto  close up terbaru
  9. Memiliki akun FB dan memposting info lomba ini di catatan FB masing-masing dengan mengetag teman minimal 20 teman. 
  10. Peserta hanya boleh mengirim 1 naskah terbaiknya. 
  11. Naskah dikirim berupa lampiran (bukan di badan email) ke email: nurlaili.brsembiring@gmail.com &  sawaluddinsembiring@gmail.com dengan subjek email: JCYMC_Judul Naskah_Nama Penulis  
  12. Naskah dikirim paling lambat 13 November 2012 pukul 23.59 WIB 
  13. Update peserta dan pengumuman pemenang bisa dilihat di FB penyelenggara Nurlaili Sembiring, Sam Sang Pujangga dan blog nurlaili.loveislam.blogspot.com
  14. Pengumuman pemenang tanggal 20 November (pas milad saya :) )
Reward :
  • Pemenang I  = Uang Tunai Rp.150.000 + Buku Karya Nurlaili Sembiring + Kartu Ucapan Motivasi dari Abi Alfin Yatama El Fikri + Souvenir dari kampus Madani Universitas Islam Riau
  • Pemenang II = Uang Tunai Rp.100.000  + Buku Karya Nurlaili Sembiring + Kartu Ucapan Motivasi dari Abi Alfin Yatama El Fikri + Souvenir dari kampus Madani Universitas Islam Riau
  • Pemenang tiga = Uang Tunai Rp.50.000 + Buku Karya Nurlaili Sembiring + Kartu Ucapan Motivasi dari Abi Alfin Yatama El Fikri + Souvenir dari kampus Madani Universitas Islam Riau
  • Sertifikat elektronik kepada seluruh kontributor dikirm via email
  • 20 naskah terbaik akan dibukukan + lima penulis tamu (masih dirahasiakan)
  • Naskah terpilih akan diusahakan terbit Nasional dan kalau tidak bisa akan diterbitkan secara Indie di Deka Publshing
So tunggu apalagi, Lets Write, Friends…?!
Semangat Berkarya demi Anak Bangsa.
Don’t Miss It,

Jumat, 19 Oktober 2012

Review: Lelaki, Kutunggu Lelakumu

Judul Buku                 : Lelaki, Kutunggu Lelakumu
Penulis                        : Dian Nafi dan Endang Ssn
Penerbit                      :Hasfa Publisher
Cetakan                      : 2012
Halaman                     : 172 halaman
ISBN                           : 978-602-7693-04-3



Novel mini bercover warna ungu ini merupakan Novel hasil Duet dua wanita cantik bernama Dian Nafi dan Endang SSN. Buku ini berukuran kecil, 11x18 cm dengan tebal 172 halaman. Sangat cocok untuk menjadi teman perjalanan. Lelaki Kutunggu Lelakumu, sebuah pilihan judul yang mengena. Topik yang dibahas mengkhususkan tentang sosok lelaki yang terlalu apatis dalam memulai kisah asmara. Cinta memang selalu punya makna lebih. Tak pernah bosan untuk dinikmati. Namun kisah cinta dalam Novel ini bernuansa lain. Sudut pandang yang baru, humor segar dan juga gambaran hati yang merana. Bait-bait puisi yang apik sebagaimana diselipkan dalam cerita di buku ini menambah keindahan, hingga sangat layak menjadi santapan para penikmat bacaan.

Kembara Menggapai Asa

Oleh. Nurlaili Sembiring

Sinar mentari begitu menyengat
Menerobos masuk melalui sela-sela jendela
Hawa hangat pun menyelinap ke dalam tubuh
Jerih payah kan berbuah bahagia, batinku menyeru

Aku pun berjalan menyusuri jalan nan terjal
Tak perduli teriknya mentari basahi dahi
Jalanku tak kenal jeda
Sebelum kutempuh tempat yang kutuju

Sambut aku duhai mentari…
Curahkan berkahmu dalam hatiku
Ubah duka menjadi suka
Ganti perih menjadi kasih

Duhai embun…
Sejukkan hatiku nan gersang ini
Asa demi asa kutanam di kalbu
Sekalipun semua masih abu-abu

Takkan ada yang tersia
Dari segenap usaha dan kerja keras
Sekeping asa kan menemukan muaranya
Senyum simpul kan hiasi bibir ini




Puncak Impian


Puncak Impian
Oleh. Nurlaili Sembiring

Aku melangkah
Menjejaki tangga demi tangga
dengan  kesabaran gigih
Tak perduli akan rintangan yang hampiri raga

Jejakku penuh kepastian
Demi meraih mimpi di puncak keabadian
Kususuri jalan nan berliku
Tak sedikit aral lintang menghadang langkahku
Namun kobaran asa kian mengibarkan semangatku

Jumat, 05 Oktober 2012

:: Masihkah ada Harapan? ::

Masihkah ada Harapan?
*Harapan itu Masih Ada

        Rasanya ada segumpal harapan yang begitu ingin kudekap saat ini. Harapan untuk dapat membahagiakan orang-orang di sekitarku. Orang-orang terkasih yang sudah sangat berjasa dalam hidupku selama ini. Membantu banyak demi kehidupan dan studyku di bangku perkuliahan.  Tak adil rasanya aku hanya bisa bergantung kepada mereka. Tak pantas rasanya aku hanya berdiam diri menikmati keberhasilanku meraih S-1 tanpa membalas semua kebaikan dari mereka, mereka yang telah banyak membantuku baik dari segi moril maupun materi. Ada hasrat yang begitu mendalam untuk dapat membalas segala yang telah mereka korbankan padaku. Namun apa daya, masa masih menjeratku pada kesulitan kini. Masa masih menuntutku untuk senantiasa bersabar demi merengkuh kebahagiaan dan kesuksesan yang tentu diidamkan banyak orang.

Selasa, 02 Oktober 2012

Himpitan Persoalan


Terkadang kesedihan tak bisa aku bendung. Saat hidupku dihimpit kesulitan yang tak mampu aku redam. Aku tahu setiap persoalan pasti ada jalan keluarnya. Namun aku jua tak mampu diburu dengan permohonan begini begitu yang semakin membuat dadaku kian sesak. Aku bisa saja meluangkan waktu yang ada untuk sebuah perjumpaan yang sangat penting. Namun suatu hal masih saja menjadi persoalan utama. Dan aku tak punya daya untuk membuat keputusan yang nantinya akan semakin merobek hati. Keputusan yang sudah pasti akan melukai jiwaku sendiri dan juga mempersulitku pada keadaan. 

Selasa, 25 September 2012

:: Mimpi Itu…::


Kembali..
Engkau hadir selaksa mendulang kisah yang belum usai
Mengukir catatan sejarah yang dulu pernah terurai
Dalam roda waktu yang masih berputar
Geliat pesonamu hadir dalam buaian mimpi indah

Senyap yang hantarkan desah malam
Pada tanah yang tertimpa hujan
Hanyutkanku dalam khayal tentangmu
Akankah  jarak yang membentang
Akan menemukan titik temu jua akhirnya

Minggu, 23 September 2012

Mengejar Mimpi [Bersama FLP]

Kupunguti puing-puing asa yang sempat terserak
Kurajut kembali benang-benang harapan yang sempat kusut tertelan masa.
Mimpi...tunggu aku kan kubawa pulang kau dalam puncak kesuksesan


         Mimpi, haruskah dikejar? Ya why not?! Bukankah hidup harus punya tujuan. Hidup bukan sebatas ngejalani saja tapi harus punya indeks yang hendak dituju. Dan kali ini aku ingin berbagi tentang mimpiku, ya mimpiku, bukankah mimpi setiap insan itu berbeda0beda…
         Bila ada yang bertanya padaku, “apa mimpimu?’ maka dengan lantang kujawab “ Aku ingin menjadi penulis” Haa…mimpi apaan tuh? Terserah orang beranggapan apa yang jelas mimpiku sudah bulat tak mampu diganggu gugat…
Dalam mengejar mimpi tentu bukanlah hal mudah untuk mendapatkannya. Butuh komitmen, perjuangan dan juga pengorbanan.  
Komitmen menjadi penunjang keantusiasan dalam mewujudkan mimpi tersebut.  
Perjuangan adalah usaha tanpa kenal lelah dalam mencapai indeks tujuan.
Dan Pengorbanan menjadi  kontribusi penting dalam menjalani segala macam bentuk demi tercapainya mimpi tersebut.
Dan kali ini aku ingin berbagi tentang perjuanganku dalam mewujudkan mimpi menjadi seorang penulis, semoga hal ini mampu memberi motivasi buat kita semua…Happy Reading…?!

Jumat, 21 September 2012

Penantian yang (BELUM) Berujung


Sempat kumenutup dalam-dalam hatiku
untuk insan bernama "lelaki"
namun adilkah?
Saat kini gejolak asa kian bergemuruh
untuk sebuah penantian cinta

      Mungkin semua insan mengakui bahwa hidup dalam kesendirian itu tak mengasyikkan. Banyak moment-moment tertentu yang menghadirkan keirian, kemarahan, kesedihan dan kerinduan. Bahkan tanpa kita sadari banyak waktu yang melahirkan tangis. Sebab apa? rindu. Ya...kerinduan yang mencekam di setiap hari-hari yang terlewati membuat kita tak mampu membendung tangis. Salahkah? tidak, semua itu sah-sah saja. Hanya saja jangan menjadikan kerinduan akan sosok pendamping hidup membuat kamu lupa pada Sang Pemilik Jodoh. Jangan sebab itu kamu menjadi hamba yang tak bersyukur bahkan mengutuk ketetapanNya. Jangan karena hal itu, membuat kamu menilai Allah itu tak adil. Jangan karena itu pula kamu semakin menjauh dariNya

Senin, 17 September 2012

:: Epilog Abu-abu


Jingga menggelitik sukma
Terenyuh sampai ke jiwa
Aku tersudut dalam ruang bisu
Mencoba menerjemahkan asa nan mengelabu

Mentari hampir tenggelam
Tapi kaki masih beku dalam sendiri
Aku bungkam
Tak mampu mengartikan kemelut hati

Rabu, 12 September 2012

Asa Kelam

Hari ini, mungkin tahun ke sekian dimana aku mencoba menghapus bayang-bayangmu.  Tak sedikitpun dalam benakku mencoba mengabadikan segala hal tentangmu. Hanya saja, semua di luar kendaliku.
Kau sosok lelaki yang telah mencuri sebahagian waktuku. Lelaki yang dengan kerlipan matamu, aku merasa anganku melambung tinggi di atas awan. Lelaki yang dengan senyumnya yang menawan, sedih dan gundahku seketika itu pula lenyap. Lelaki dengan paras tampan dan kecerdasan yang lumayan telah membuatku tak mampu berucap sepenggal kalimat pun di hadapannya.

Terkadang ada tanya terselip di kalbu. Mengapa dari sebegitu banyak lelaki yang kukenal, pada sosokmu lah hatiku tertuju. Seorang lelaki yang menganggapku hanya sebatas teman, tak lebih. Seorang lelaki yang mungkin tak pernah menganggapku ada di hidupnya.

Senin, 10 September 2012

Tertawan Rindu

Rinduku tertawan pada sebentuk nama
Dalam ketakpastian rasa kucoba membenamkan nama itu
Agar tak terukir kian dalam
Tak pantas rasanya menambatkan namanya di dalam kalbu
Mengingat ada perbedaan yang tak mungkin menyatukan
Hanya kepastian dariNya-lah yang mampu menguak lintasan takdir yang masih menjadi misteri
Masih banyak yang mesti disemai untuk menjaga benih-benih kesabaran 
agar tumbuh menjadi cabang-cabang kemuliaan 
Dari lubuk hati nan terdalam, kupasrahkan segala kerinduan ini padaMu

Rabu, 29 Agustus 2012

:: Rindu Yang Terlarang ::



Sekian lama sudah kita berpisah. Dan kutahu kini engkau tak sendiri lagi. Sedang aku masih mengeja waktu, kapan hari itu kan tiba. Hari yang menjadi sejarah hidup dalam penyatuan dua hati. Aku masih mengeja huruf demi huruf yang membentuk sebuah nama yang mungkin saja akan mengisi relung hatiku di masa yang telah ditetapkanNya. Meski hingga kini kepastian nama itu belum jua kutemukan.
Terkadang saat aku mencoba mengeja huruf demi huruf dalam abjad, terbentuklah namamu. Entah sebab apa, aku tak tahu. Mungkinkah rindu akan sosokmu masih saja menggenapi ruang kalbuku. Meski kutahu rindu ini terlarang untukmu. Tak sepantasnya aku merindukanmu. Sebab rinduku hanya akan melukai hati seseorang yang kini menempati ruang istimewa di hatimu.

Senin, 27 Agustus 2012

Keraguan Rasa


Cinta itu menyempurnakan. Benarkah itu? Saat hadirnya seseorang yang tak utuh secara fisik mampukah kita sebagai insan menerima apa adanya dirinya. Aku merasa tak kuasa akan hal yang kini menjerat hatiku. Di satu sisi aku menganggapnya hanya rasa yang melintas begitu saja, namun di sisi lain ada rasa yang bergejolak di dalam hati. Entah itu cinta atau sekedar keprihatinanku akan keadaannya kini.
Duhai kawan, jangan beri perhatian lebih kepadaku yang kemudian meghantarkan hatiku pada denting rasa yang tak mampu kupertanyakan. Jangan beri aku sinyal-sinyal cinta yang menarik hatiku hingga melambung tinggi ke atas awan. Kusadari…aku butuh seseorang yang mampu melengkapi hidupku. Aku butuh seseorang sebagai tempat bersandar kala ujian dan cobaan datang menghampiriku. Aku butuh seseorang yang mampu membimbingku menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya. Namun…kaukah itu? Aku tak yakin, Kawan. 

Kamis, 26 Januari 2012

Jeratan cinta

Oleh. Nurlaili S

Aku lemah, itu yang tertangkap dari jiwaku. Namun aku tak ingin lemah, itu yang kumau. Cinta yang tertoreh padamu, telah menguatkan jiwaku yang rapuh. Cinta yang bertuliskan namamu telah menguatkan tekadku demi meraih angan dan mimpi. Dan cinta yang berlukiskan wajahmu telah membuat senyumku mengembang setiap kali terbayang olehnya, hingga semangat kian berkobar.

Awal yang sama sekali tiada pernah kuduga. Kau hadir di kehidupanku. Kau jua sering mewujud dalam setiap mimpiku. Menjelma bagai malaikat penolong yang selalu siap kala aku membutuhkan pertolongan. Engkau selalu hadir memberi semangat kala kerapuhan hinggap di jiwa. Karenamu, kutautkan sejuta mimpi di ruas kalbu. dan karena mu, kucoba mewujudkan mimpi itu satu  demi satu. Cintakah itu? Mungkin.

Selasa, 24 Januari 2012

Tentang Kamu


Tersanjung aku pada setiap untaian kata yang kau urai
Terbuai aku akan keindahkan diksi dan metafora yang kau suguhkan
Iri hati ini setiap kali tarian penamu menyempurnakan aksaramu
engkau selalu bisa melenakanku dalam khayal tuk menggapainya
engkau selalu mampu melukiskan hikmah
dalam setiap perjalananmu mengarungi kehidupan
Kepekaanmu terhadap hidup, patut menjadi sokongan buatku
untuk melangkah maju demi memahami semua yang penuh arti
Subhanaallah atas anugerah yang dihadiahkanNya padamu
Sejak awal mengenalmu hingga kini
Aku masih saja menjadi pengagummu
entah sampai kapan, ku tak tahu
harapku menyempurna di taman hati
untuk bisa sepertimu meski butuh waktu yang tak sedikit
semoga tercapai...
one day
Amin

Senin, 09 Januari 2012

Kereta Api dan Seteguk Pelajaran


            03 Desember 2012 menjadi awal keberangkatanku menuju Kota Kisaran. Ini juga merupakan kali pertama menjejakkan kakiku ke atas kereta api. Setelah sekian tahun tak kurasakan lagi. Ya...seingatku terakhir kali aku menaiki kereta api adalah saat aku masih berusia 5 tahun. Dan karena ajakan seorang kakek, aku menurut saja dibawa ke kota Kisaran sekedar ingin tahu bagaimana rasanya menaiki kereta api dan memandang kota Kisaran.

          Pukul 12:00 wib, aku sudah selesai bergegas padahal perkiraanku kereta api berangkat pukul 13:00 wib. Tunggu menunggu, kakek belum jua datang menjemputku, pikiran mulai gusar. Khawatir keberangkatan tertunda atau bahkan tidak jadi. Pukul 13:15 wib barulah kakek muncul dan kami pun segera berangkat menuju stasiun KA. Cuaca panas kala itu sempat mencoba mengikis niatku untuk ikut, membuatku enggan beranjak meninggalkan rumahku yang sederhana namun asri. Sempat hendak kuurungkan tekadku untuk berangkat, namun tak tega juga melihat kakek berangkat sendirian dengan usianya yang telah renta. Akhirnya kutepiskan segala keraguan nan menerpa. Kukuatkan tekadku untuk berangkat, selain untuk menatap kota Kisaran, merasakan panorama keindahan di atas KA, aku juga harus menjenguk saudaraku yang tengah sakit setelah kecelakaan yang menimpanya. Bukankah menjenguk orang sakit adalah salah satu hak manusia dengan yang lainnya.