Jumat, 21 September 2012

Penantian yang (BELUM) Berujung


Sempat kumenutup dalam-dalam hatiku
untuk insan bernama "lelaki"
namun adilkah?
Saat kini gejolak asa kian bergemuruh
untuk sebuah penantian cinta

      Mungkin semua insan mengakui bahwa hidup dalam kesendirian itu tak mengasyikkan. Banyak moment-moment tertentu yang menghadirkan keirian, kemarahan, kesedihan dan kerinduan. Bahkan tanpa kita sadari banyak waktu yang melahirkan tangis. Sebab apa? rindu. Ya...kerinduan yang mencekam di setiap hari-hari yang terlewati membuat kita tak mampu membendung tangis. Salahkah? tidak, semua itu sah-sah saja. Hanya saja jangan menjadikan kerinduan akan sosok pendamping hidup membuat kamu lupa pada Sang Pemilik Jodoh. Jangan sebab itu kamu menjadi hamba yang tak bersyukur bahkan mengutuk ketetapanNya. Jangan karena hal itu, membuat kamu menilai Allah itu tak adil. Jangan karena itu pula kamu semakin menjauh dariNya

Kawan....bersabarlah
Meski kesabaran itu terkadang menyakitkan. namun yakinlah akan ada pelangi setelah badai. Badai cobaan  kini tengah menguji kesabaran. Kesabaran dalam menantikan sebuah pertemuan indah dalam penautan cinta. Sampai sejauh mana kita mampu melewatinya dengan tetap menebar senyuman dan tetap istiqomah di jalanNya. Ya itulah ujian yang harus dilewati. Namun satu keyakinan yang mesti ada di hidup kita, bukankah janjiNya itu pasti adanya.

Jadi buat teman-teman yang kini tengah berdiri di sudut penantian. Yakinlah penantian itu akan menemukan titik temu. Jodoh yang kamu impikan saat ini tengah mempersiapkan dirinya untuk layak meminangmu. Maka dari itu, persiapkanlah pula dirimu agar layak dipinang olehnya. Jodoh yang kamu impikan saat ini tengah mempersiapkan dirinya untuk mampu mengIMAMimu, oleh karena itu persiapan dirimu agar layak menjadi MAKMUMnya. Jodoh yang kamu impikan saat ini tengah memperbaiki akhlaknya agar mampu menjadi pemimpin di kehidupanmu. Jodoh yang kamu impikan saat ini tengah menyempurnakan ibadahnya maka sepatutnyalah kamu juga berikhtiar untuk menyempurnakan ibadahmu agar kamu layak menjadi permaisuri hatinya.

 Hati siapa yang tak merasa kesepian bila menjalani hari-hari dalam kesendirian. Seolah tiada tempat berbagi. Seperti halnya saat ingin membagi keluh kesah, tiada tempat mengadu. Saat hendak melepas penat, tiada tempat bersandar. Terlebih lagi saat melihat teman-teman yang dulu sering berkumpul bersama kita semakin sulit untuk diajak kumpul sekedar jalan bareng atau makan bareng dikarenakan kesibukan mereka menjalani rumah tangga. Hidup kian terasa sepi, tanpa adanya seorang pendamping hidup dan semakin berkurangnya sahabat di sekeliling kita.. 

      Jujur, aku juga merindukan saat saat bisa bersua dalam canda tawa bersama kekasih (kekasih halal tentunya). Menikmati masa-masa kebersamaan dengan penuh cinta dan kasih sayang...
Pantaskah bila aku merindukan hal itu?
Bagiku sah-sah saja. Setiap manusia pasti butuh pendamping hidup untuk menghiasi hari-harinya yang hampa. Bukankah makhluk ciptaanNya memang diciptakan berpasang-pasangan. Tak salah kan bila aku juga mengidamkannya. 

So....buat yang tengah galau karena penantiannya belum jua menemukan ujungnya. Maka jalan yang mesti ditempuh adalah sabar dan ikhlas yang diiringi dengan do'a, ikhtiar dan tawakkal. Insya Allah bila tiba waktunya Allah akan menjumpakan kita terhadap jodoh yang telah dijanjikanNya...

Keep Hamasah....Kawan


2 komentar:

  1. ya ampyuunn....aku baru baca komennya padahal sering buka blog :)
    terima kasih sudah mampir mas

    BalasHapus