FRIEND FOR EVER
Ini bukanlah sebuah puisi, prosa atau karya sastra lainnya. Aku hanya ingin berbagi kisahku yang terangkai dalam 9 keping hati. Yah...angka 9 adalah simbol. Angka 9 ikatan, Angka 9 adalah bagian kebahagiaanku. Angka 9 pula yang berperan dalam pencerah dalam langkahku.
Telah banyak kenangan yang ku jalani bersama semua teman-teman yang terikat dalam 9 keping hati. Dari kenangan yang teramat sederhana, hingga pertemanan yang menciptakan suasana haru bercampur sedih. Bahkan terkadang terbisik dalam hati bahwa kenangan ini sama sekali takkan pernah dan takkan dapat terlupakan. Dan akan terbawa di sepanjang perjalanan hidup kita masing-masing.
Dan sampai kapanpun aku tetap yakin bahwa kenangan-kenangan yang terbina selama hampir empat tahun lamanya, takkan pernah rapuh dalam suasana apapun. Takkan pernah lekang oleh waktu. Takkan pernah sirna di telan masa dan takkan pernah padam dari hantaman gelombang berdesau.
9 keping hati yang kerap mewarnai hari-hariku adalah sahabat-sahabat yang telah meronai hidupku dengan warna indah yang tak terlupakan. Terdapat banyak rangkaian yang terukir antara kita, ada senyum dan tawa yang tercipta karena mereka, meskipun terkadang terselip raut murung akibat mereka. Ada tangis membajiri pipi, hingga suasana mengharu biru. Namun, apapun yang terjadi, aku akan tetap bersyukur akan keberadaan mereka di sisiku. Mereka adalah bahagian hidupku.
Takkan lengkap hidupku
tanpa adanya mereka di sisiku.
Dalam pilu menyergap hati
Dalam perih menyayat kalbu
Dan dalam duka yang membuncah
Hanya hadirmu yang kunanti
Terimakasih teman...
karena kau memberiku ruang di hatimu
Terimakasih Rabb...
Karena Engkau mengizinkanku menjadi bahagian hidup mereka.
Rasanya baru kemarin aku mengenal Juli dan Ria yang cuek, bertemu Lona yang cerewet namun humoris, gabung ma Yoyon yang tomboy tapi imut, kenalan ma Sri yang ndut tapi lucu, Herna n Naumi yang cerdas and mandiri. Dan juga Triska yang sedikit angkuh namun satu-satunya yang telah berkeluarga di antara kami. Sungguh beruntungnya dia. Setidaknya dia lebih beruntung dariku...hehe
Sepertinya juga masih baru, kita lalui kebersamaan kita. Seru-seruan bareng di Kampus, Makan bareng, photo-photoan, bercanda gurau bareng, ejek-ejekan,marah-marahan, pukul-pukulan hingga terkadang tak terasa waktu berlalu secepat kilat mengahantarkan kita tuk berpisah sesaat menuju ke kediaman masing-masing dan dilanjutkan hari esok yang menanti.
Sungguh begitu indahnya kebersamaan ini. Lona alias Keong yang paling alergi sama yang namanya kamera sehingga tak jarang kami mencuri-curi waktu dan tempat untuk sekedar mengambil gambarnya, kalau ketahuan waduh, bisa-bisa dia marah banget tuh sampai-sampai berusaha ngerebut Hp kami and segera menghapus fotonya.
Sri yang alergi makan mie tapi merupakan makanan favoritnya. Hmmm...saking doyannya makan mie dia pernah mengalami sakit perut yana luaarr biasa hingga harus memanggil keluarganya untuk dibawa pulang. Lucunya kami harus membawanya ke salah satu rumah warga di dekat Kampus emang sih ia sudah dekat sama yang punya rumah. Tapi untung aja ia masih mampu berjalan sendiri, kalau nggak waduh meski bagaimana tuh membopong tubuhnya yang super duper guede alias ndut wkwkwk. Dan tahu nggak teman tanpa ia sadari ia jungking balik di tempat tidur disaksikan teman-teman kuliah bahkan cowok. Tak hanya itu dosen juga loh. Wah...fenomena tak terlupakan. Tapi untungnya ia dalam kondisi kurang sadar diri jadi nggak begitu malu hehe.
Yoyon si Kecot imut yang centil namun Friendly n terpopuler di Kampus. Wah...kalau yang ini nih paling bisa banget mengguncangkan dunia perkeluliahan. Jiaahh....bagaimana tidak dengan gaya centilnya itu tuh bisa menaruh perhatian banyak orang. Termasuk kaum Adam. Gadis kelahiran Madura namun berlogat Batak ini hobbinya Shoping. And setiap jalan sama dia tuh tak terlepas dari pandangan yang mengarah ke Accesories terutama Cincin. Pernah ketika ku jalan sama dia and didampingi teman-teman yang lain ia membeli cincin tiga sekaligus, waduh mau di pakai dimana aza tuh non...hihihi. Namun mahasiswi bertubuh mungil atau yang tak asing dipanggil Jojon ini sangat dikenal sama dosen-dosen tak tahu apa sebabnya tapi itulah realita.
Triska, kalau yang ini sih sebenarnya aku telah lama mengenalnya yaitu ketika kami duduk di bangku Aliyah. Kami sempat sekelas waktu kelas X dan menjalin sebuah persahabatan juga yang pada akhirnya renggang karena pribadinya yang sombong dan angkuh membuatku tak nyaman bersamanya. Wanita lulusan pesantren ketika duduk di bangku Tsanawiah ini termasuk karakter yang nakal, suka bolos sekolah sehingga ku menjauh darinya. Namun, tak hanya aku loh, teman-teman satu sekolahan juga banyak yang membencinya pada waktu itu. Hingga terkadang aku menyimpan rasa simpati padanya karena ketiadaan teman di sisinya. Namun kini kami dipertemukan kembali di Kampus and satu kelas lagi. Seseorang yang kami sapa Mom ini mampu melenakan orang dengan kata-kata pedas namun menggiurkan. Yah...kesombongannya dalam berucap kerap kali membuat orang sakit hati. Bagaimana tidak kata-kata yang berhamburan dari lidahnya kerap menjatuhkan orang. Namun terkadang dengan ketangkasannya bersilat lidah ia mampu menyulap orang menjadi pribadi yang lebih baik.
Juli, gadis berbadan tinggi n tegap layaknya bodyguard ini orang yang pertama kali menghiasi hidupku loh. Bagaimana ceritanya..?? yah...dia merupakan orang pertama yang ku kenal ketika menginjakkan kakiku di Kampus. Maka dari itu ia kuanggap teman terbaik dari yang terbaik..hehe. Dia juga orang pertama yang menginjakkan kakinya ke rumahku hanya jangka waktu pertemanan kurang lebih 1 bulan. Sedangkan aku baru-baru ini aza memasuki rumahnya setelah 3 tahun menjadi temannya. Hmm...maafkan aku kawan.
Nah ada lagi nih namanya Ria, dia adalah wanita cuek yang kurang perduli sama suatu hal yang kami anggap itu penting. Dia juga sering telat ke kampus tak ada bedanya sih sama Juli hehe. Namun, mereka punya alasan yang akurat yaitu lantaran rumah mereka jauh dari Kampus, dan aku bisa terima alasan mereka masing-masing. Ria juga teman pertama yang memasuki rumahku bersama Juli tentunya. Tapi jangan salah secara diam-diam Ria adalah sosok pribadi yang dewasa di antara yang lain.
Selanjutnya dua insan beragama Cristiani yaitu Naomi and Herna. Mereka adalah sepasang sejoli yang tak dapat terpisahkan walau hanya posisi duduk di kelas. Bahkan terkadang kami menyatakan mereka kembar. Kemana-mana selalu bersama. Namun jangan salah teman mereka punya karakter kuat loh. Cerdas and disiplin.
Nah tiba nih bagiku menceritakan diriku sendiri hehe. Aku sendiri yang kerap disapa Lelly atau sebahagian orang memanggil biring lantaran mengenakan nama belakang tuh. Mereka menganggap aku adalah satu-satunya gadis Jomblowati Sejati yang Pendiam alias Calm Girl and memiliki suara yang halus alias tak kedengaran.hahay. Sepertinya aku tak dapat melukiskan seberapa banyak kekurangan dan kelebihan pada diriku, biarlah mereka yang menilai pribadi secara menyeluruh.
Nah.. Itulah mereka, 9 keping hati yang berbeda karakter and sifat. Namun berpadu menjadi satu dalam sebuah jalinan persahabatan.
Tak jarang persahabatan kami menguras emosi dan air mata. Apalagi pribadiku yang lemah, gampang ngambek n gampang sakit hati. Terkadang sulit bagiku berbaur dengan mereka yang ngomong blak-blakan tanpa memikirkan perasaan orang lain. Yah...tapi itu dulu teman, kalau sekarang ku sudah dapat menerima kehadiran mereka, karena ku sudah memahami karakter mereka satu persatu. Yang cerewet, judes, kasar, keras kepala, egois, angkuh, humoris, pendiam and ngejengkelin berpadu menjadi segumpal HATI.
Keseluruhan di antara kami tak terlepas dari kerudung yang menutupi kepala kami dan juga yang berperan dalam sebuah Accesories Keislaman, terkecuali Naomi n Herna yang berbeda agama dengan kami. Namun itu semua bukan alasan bagi kami tuk mengasingkan mereka dari kami. Dengan perbedaan karakter, Ekonomi, dan Agama bukan alasan bagi kami tuk memalingkan wajah satu sama lain. Justru itulah yang merekat kami dalam ikatan Persahabatan. Itulah yang memadukan kami menjadi satu. Perbedaan yang ada adalah simbol bagi kami tuk tidak terlalu memilih teman. Karena bukankah ukhuwah harus terjalin pada siapapun, dimanapun dan dalam kondisi apapun.
Menjamah sebuah persahabatan memang tak cukup hanya menggoreskannya pada lembar putih bersampul indah.
Sebab sebuah kata 'SAHABAT" menuntut sebentuk jalinan yang lahir dalam sebuah keikhlasan dan ketulusan untuk saling berbagi. Kata yang sangat berarti untuk sekedar menjadi pemanis dalam secarik pena. Dialah belahan jiwa yang selalu memberi ruang untuk mencurahkan segenap rasa, Menuangkan cerita dalam setumpuk asa dan menumpahkan segala kegalauan hati untuk saling memberi keyakinan. Dan aku ? Adalah orang yang sudah sepantasnya bahagia telah menemukan sahabat seperti kalian. Suatu hal yang takkan terhapus di sepanjang perjalanan hidupku.
Wahai 9 keping hati.....
Tak terasa waktu kebersamaan dengan kalian menjadi begitu singkat..
Takkan lama lagi waktu kebersamaan kita akan segera berakhir..
Meskipun begitu, aku bahagia kalian telah hadir di hidupku yang singkat..
Mengisahkan sejuta kisah kebersamaan nan indah
Meninggalkan sebuah ikatan persahabatan.
Wahai sahabat...
Keberadaanmu adalah kado tak terlupa
Kau telah memberikan bingkisan terindah dalam hidupku
Yah...bingkisan persahabatan
yang terdapat 9 keping hati di dalamnya
terima kasih untuk kisah yang tak akan terlupakan...
terima kasih untuk jalinan yang penuh warna
hanya ini yang bisa ku persembahkan ....
hanya ini yang bisa ku ungkapkan..
Demi satu nama yang tersemat di hati
SAHABAT
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar