Kamis, 28 April 2011

Harap Mimpi Menjamah Asa


Menulis, bukanlah salah satu kegemaranku, bukan pula impianku atau sebuah bakat yang telah tertanam sedari kecil. Sungguh tak ada anganku menjadi seorang penulis. Walau kuakui ketika menduduki bangku Aliyah, aku sering mencurahkan isi hatiku pada sebuah buku diary. Bisa dikatakan diary adalah teman curhatku selain bunda. Namun hanya sesekali sekedar ingin mengabadikan moment-moment yang pernah terlalui dalam hidupku.

Jangan sampai tidak menulis seumur hidup
Sepenggal kalimat itulah yang mempersunting hatiku hingga terkait dan mulai berkecimpung pada dunia kepenulisan. Sebuah kalimat yang kudengar ketika mengikuti sebuah training motivation. Kurenungkan makna yang tersirat pada kalimat tersebut, namun tak jua mendapat celah di hatiku.

Berawal dari terbitnya buku seorang teman dalam sebuah antology, membuatku ingin menciptakan sebuah bakat yang tak pernah kumiliki. Ada getir rasa mengagumkan, facebook yang selama ini hanya kugunakan sebagai jejaring pertemanan belaka kini lebih bermakna, tempatku mencari, mengasah dan menyalurkan bakat hingga tertanam sebuah mimpi yang hendak kujamah.

Januari 2011 adalah awal aku menulis, mulai mengikuti perlombaan walau semua mengalami kegagalan. Sakit tentu, kecewa pasti, namun semua kujadian acuan untuk memantapkan niatku berkarya. Sekian banyaknya perlombaan yang kuikuti hanya satu yang lolos dan masuk pada antology Sepucuk Surat Untuk Rasulullah. Sungguh tahun teristimewa yang menjamah asa menjadi seniman tulis.






7 komentar:

  1. mba lam kenal, aku minta ijin buat menkopas karya mba, boleh gak ?

    BalasHapus
  2. aku import ke blog q mba, aku suka bget dgn sastra karya mba..

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. alhamdulillah thanks ^_^
    Insya Allah mampir :)

    BalasHapus