By.Lelly Elfirza Sembiring
Sabtu, 02 April 2011, memberiku catatan terindah. Serangkaian kisah yang menjadi energi baru dalam menggapai mimpi. Hari yang semula kuawali dengan sebuah keengganan untuk melangkah, hanya karena sebuah keegoan dalam diri. Banyaknya pilihan agenda dan amanah yang mesti dituruti merupakan salah satu alasan. Namun, sebuah nasihat bijak dari sebuah hati yang menyatu dalam raga tiba-tiba menyentil kakiku untuk harus melangkah menghadiri acara yang tak lain adalah ”Pelatihan Jurnalistik" yang diadakan oleh Tim Media dan Humas Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Binjai.
Ketika hasrat telah menyanding kalbu, timbul lagi keraguan baru tuk melangkah. Keinginan untuk menapaki lokasi yang hendak kutuju pun sempat terhalang oleh seorang yang tak lain adalah saudara kandungku. Bukan karena tak mengijinkanku untuk bergabung dengan kader-kader PKS dalam acara tersebut. Bukan pula tak ingin memberiku kebebasan dalam pilihan hidup yang berarti. Atau bukan karena tak ingin mendukung minatku dalam dunia kepenulisan. Namun karena ada suatu hal yang mengharuskanku tetap berada di rumah. Namun, dengan tekad yang kuat kucoba memberi pengertian pada seseorang yang kusapa abang tersebut. Dan juga mencoba memberikan solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah yang tak dapat kusebutkan secara terperinci. Dan alhamdulillah solusiku ia tangkap dan ia cerna. sehingga tergugahlah hatinya. Kata "ijin" pun kudapati. Sumringah terasa ketika kata ijin itu telah menghiasi hatiku. Walau "semangat" sempat goyah, karena kata "tidak usah ikut" sempat menyanding telingaku. Namun dengan rasa yang ragu, dan semangat yang sempat mengendur kulangkahkan juga kakiku menuju lokasi acara. Jadi tak heran ketika sesampainya raga di lokasi, sebuah senyuman pun sulit tersungging dari bibirku. Namun, dengan sapa hangat oleh para panitia yang beberapa diantaranya telah menjadi teman di akun Facebookku membuat semangatku mekar kembali.
Begitulah hidup akan banyak aral lintang yang terus menghalangi langkah. Terlebih ketika hendak mengikuti sebuah event yang teramat memesona dan berdampak positif demi masa depan yang lebih cerah. Namun, apapun rintangan itu, aku yakin akan ada solusi terbaik ketika keberanian yang kokoh dalam menghadapi rintangan itu. Bukan malah down ketika ada seseorang yang mencoba menghalangi langkah. Mencari solusi terbaik adalah salah satu hal yang harus terpenuhi dalam menyikapi sebuah rintangan. Yah, inilah pilihan hidup yang hari ini kuhadapi dan aku mencoba memilah-milah mana yang lebih penting dan lebih baik buat diri pribadiku dan insya Allah buat orang-orang di sekitarku kelak.Amin
Acara berjalan lancar, walau di penghujung acara sempat diguyur hujan. Namun itu semua tak mematahkan semangatku untuk konsisten dalam mengikuti kegiatan tersebut hingga akhir acara. Walau tak dapat dipungkiri peri tidur terus saja menari-nari mengelilingi tubuh mungilku hingga membuatku terkantuk-kantuk. Lelah memang mengikuti acara dari awal hingga akhir. Dari yang tak tahu apa itu jurnalistik hingga thu, walapun belum sepenuhnya.
Banyak hal baru yang kutemui dari kegiatan tersebut. Aku yang tak pernah membuat sebuah berita harus membut berita. Wah ini merupakan pengalam baru bagiku. Dan aku yang berkarakter tak banyak ngomong tiba-tiba saja ditunjuk untuk membacakan hasil beritanya terkait dalam acara Pelatihan Jurnalistik tersebut. Perasaan malu, nerveous, gugup, nggak PD, bahkan takut menyelimuti hatiku. Namun di sisi lain, aku bersyukur karena naskah beritaku yang cukup singkat ditanggapi dengan meluas, sehingga aku mengetahui letak kesalahan-kesalahanku yang akan menjadi perbaikan di kemudian hari.
Acara yang terdiri dari 3 narasumber, yang masing-masing membawa materi yang berbeda yaitu, Dasar jurnalistik oleh Yolanda Sari.S.Sos, Dasar Photografi oleh Fadhlan dan Dasar Videografi oleh Fitra Syamsurizal. Acara memang sedikit menantang, menantang ingin tahu lebih dalam lagi tentang kejurnalistikan dan juga menantang keaktifan diri dalam kegiatan. Dan yang lebih menantang adalah menguji keberanian peserta untuk berinteraksi sosial. Dengan adanya tugas dari panitia untuk meliput berita. So, kami selaku peserta dituntut meliput berita terupdate dengan langsung terjun ke lapangan. Hmm...bagaimana ya hasilnya...???
Sabtu, 02 April 2011, memberiku catatan terindah. Serangkaian kisah yang menjadi energi baru dalam menggapai mimpi. Hari yang semula kuawali dengan sebuah keengganan untuk melangkah, hanya karena sebuah keegoan dalam diri. Banyaknya pilihan agenda dan amanah yang mesti dituruti merupakan salah satu alasan. Namun, sebuah nasihat bijak dari sebuah hati yang menyatu dalam raga tiba-tiba menyentil kakiku untuk harus melangkah menghadiri acara yang tak lain adalah ”Pelatihan Jurnalistik" yang diadakan oleh Tim Media dan Humas Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Binjai.
Ketika hasrat telah menyanding kalbu, timbul lagi keraguan baru tuk melangkah. Keinginan untuk menapaki lokasi yang hendak kutuju pun sempat terhalang oleh seorang yang tak lain adalah saudara kandungku. Bukan karena tak mengijinkanku untuk bergabung dengan kader-kader PKS dalam acara tersebut. Bukan pula tak ingin memberiku kebebasan dalam pilihan hidup yang berarti. Atau bukan karena tak ingin mendukung minatku dalam dunia kepenulisan. Namun karena ada suatu hal yang mengharuskanku tetap berada di rumah. Namun, dengan tekad yang kuat kucoba memberi pengertian pada seseorang yang kusapa abang tersebut. Dan juga mencoba memberikan solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah yang tak dapat kusebutkan secara terperinci. Dan alhamdulillah solusiku ia tangkap dan ia cerna. sehingga tergugahlah hatinya. Kata "ijin" pun kudapati. Sumringah terasa ketika kata ijin itu telah menghiasi hatiku. Walau "semangat" sempat goyah, karena kata "tidak usah ikut" sempat menyanding telingaku. Namun dengan rasa yang ragu, dan semangat yang sempat mengendur kulangkahkan juga kakiku menuju lokasi acara. Jadi tak heran ketika sesampainya raga di lokasi, sebuah senyuman pun sulit tersungging dari bibirku. Namun, dengan sapa hangat oleh para panitia yang beberapa diantaranya telah menjadi teman di akun Facebookku membuat semangatku mekar kembali.
Begitulah hidup akan banyak aral lintang yang terus menghalangi langkah. Terlebih ketika hendak mengikuti sebuah event yang teramat memesona dan berdampak positif demi masa depan yang lebih cerah. Namun, apapun rintangan itu, aku yakin akan ada solusi terbaik ketika keberanian yang kokoh dalam menghadapi rintangan itu. Bukan malah down ketika ada seseorang yang mencoba menghalangi langkah. Mencari solusi terbaik adalah salah satu hal yang harus terpenuhi dalam menyikapi sebuah rintangan. Yah, inilah pilihan hidup yang hari ini kuhadapi dan aku mencoba memilah-milah mana yang lebih penting dan lebih baik buat diri pribadiku dan insya Allah buat orang-orang di sekitarku kelak.Amin
Acara berjalan lancar, walau di penghujung acara sempat diguyur hujan. Namun itu semua tak mematahkan semangatku untuk konsisten dalam mengikuti kegiatan tersebut hingga akhir acara. Walau tak dapat dipungkiri peri tidur terus saja menari-nari mengelilingi tubuh mungilku hingga membuatku terkantuk-kantuk. Lelah memang mengikuti acara dari awal hingga akhir. Dari yang tak tahu apa itu jurnalistik hingga thu, walapun belum sepenuhnya.
Banyak hal baru yang kutemui dari kegiatan tersebut. Aku yang tak pernah membuat sebuah berita harus membut berita. Wah ini merupakan pengalam baru bagiku. Dan aku yang berkarakter tak banyak ngomong tiba-tiba saja ditunjuk untuk membacakan hasil beritanya terkait dalam acara Pelatihan Jurnalistik tersebut. Perasaan malu, nerveous, gugup, nggak PD, bahkan takut menyelimuti hatiku. Namun di sisi lain, aku bersyukur karena naskah beritaku yang cukup singkat ditanggapi dengan meluas, sehingga aku mengetahui letak kesalahan-kesalahanku yang akan menjadi perbaikan di kemudian hari.
Acara yang terdiri dari 3 narasumber, yang masing-masing membawa materi yang berbeda yaitu, Dasar jurnalistik oleh Yolanda Sari.S.Sos, Dasar Photografi oleh Fadhlan dan Dasar Videografi oleh Fitra Syamsurizal. Acara memang sedikit menantang, menantang ingin tahu lebih dalam lagi tentang kejurnalistikan dan juga menantang keaktifan diri dalam kegiatan. Dan yang lebih menantang adalah menguji keberanian peserta untuk berinteraksi sosial. Dengan adanya tugas dari panitia untuk meliput berita. So, kami selaku peserta dituntut meliput berita terupdate dengan langsung terjun ke lapangan. Hmm...bagaimana ya hasilnya...???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar